PRESS RELEASE – PROJECT BOARD MEETING #3 REACT

Jakarta, 17 Desember 2025 – Pendekatan lingkungan yang mengintegrasikan nilai-nilai agama, literasi sains, dan manfaat ekonomi terbukti efektif mendorong perubahan perilaku berkelanjutan. Hal ini merupakan salah satu temuan kunci dari Proyek REACT (Religious Environmentalism Actions) yang dilaksanakan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama dua tahun (2023-2025).

Temuan dan capaian tersebut dipaparkan dalam Project Board Meeting ke-3 yang diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis (17/12/2025). Pertemuan yang dihadiri perwakilan 13 kementerian/lembaga ini sekaligus menjadi ajang refleksi akhir dan advokasi keberlanjutan program.

“Kami belajar bahwa pesan keagamaan dan etika lingkungan harus ditopang oleh pemahaman sains dan narasi ekonomi yang konkret. Pemimpin agama adalah aset strategis, tetapi dampaknya baru optimal jika didukung kesiapan institusi dan strategi diseminasi yang populer,” papar Dr. Didin Syafruddin, Direktur Eksekutif PPIM dalam sambutannya.

Mr. Arne Muis, Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta, dalam sambutannya menyatakan apresiasi mendalam. “REACT adalah program yang positif dan inspiratif, terutama karena melibatkan anak muda dan bersifat lintas iman, menjadikan isu lingkungan lebih inklusif. Yang terpenting, komitmen ini diwujudkan dalam tindakan nyata,” ujarnya.

Capaian Nyata yang Meluas

Dalam presentasinya, Prof. Iim Halimatussa’diyah Direktur Riset PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan berbagai capaian, di mana
proyek REACT membuktikan dampaknya melalui angka-angka yang signifikan:

  • Jangkauan publik yang masif. Kampanye publik menjangkau 4.427.097 penerima manfaat melalui 1.117 materi di 5 platform digital, 12 video podcast, dan keterlibatan 98 Key Opinion Leader.
  • Dunia Pendidikan Terlibat. Program menyentuh 96.783 pelajar pesantren (manfaat tidak langsung) di 223 pesantren dalam kegiatan capacity building pesantren ramah lingkungan. Sebanyak 72 pelajar lintas agama mengikuti Interfaith Eco Youth Camp di Bogor. Program sosialisasi 3 buku hasil publikasi riset diikuti 564 akademisi dari 5 kota.
  • Ruang Akademik Global. Konferensi internasional menghasilkan 239 abstrak penelitian dengan partisipasi dari 11 negara.
  • Partisipasi Aktif Anak Muda. Tercatat 374 peserta mengikuti kompetisi video online yang diselenggarakan PPIM.

Rekomendasi untuk Kebijakan Berkelanjutan

Dalam diskusi dengan para pemangku kepentingan dari KLHK,Kemenag, Bappenas, BNPB, KemenPPPA, Kemendikbudristek, dan Kementerian ESDM, tim REACT menyampaikan sejumlah rekomendasi kritis.

Keberlanjutan gerakan lingkungan berbasis agama memerlukan kolaborasi lintas sektor yang lebih sistematis, pelembagaan program di dalam institusi agama dan pemerintah, serta strategi kampanye publik dan diseminasi pengetahuan ekoteologi yang lebih kontekstual dan populer.

“Fragmentasi antar lembaga menjadi tantangan. Ke depan, koordinasi yang lebih kuat dan komitmen untuk mengarusutamakan pendekatan agama dalam kebijakan lingkungan menjadi keharusan”, pungkas Prof. Iim Halimatussa’diyah.

Proyek REACT didukung oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta dan telah menutup fase pertamanya dengan sejumlah legacy pengetahuan, jaringan, dan model aksi yang terbukti efektif, siap untuk diadopsi dan diteruskan oleh para pemangku kepentingan.

Tentang PPIM UIN Jakarta

Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat(PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan pusat penelitian yang berfokus pada studi Islam, sosial, dan kebijakan publik di Indonesia. PPIM dikenal akan kajiannya yang mendalam dan relevan dengan isu-isu strategis bangsa.

Kontak Media:

PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
No.Telepon: +62 82261651316

Bagikan Cerita Ini, Pilih Platform Anda!