Tangerang Selatan — Gerry Van Klinken, seorang peneliti dari KITLV Universitas Leiden menyoroti ekologis Indonesia melalui pendekatan sosial. “Sejauh struktur kekuasaan ini tidak dapat direformasi dari sudut pandang untuk menghadapi krisis secara efektif… maka satu-satunya pilihan manusia sebagai keseluruhan adalah sebuah revolusi ekologis global” kutipan dari Carl Boggs itu disampaikan Gerry dalam PPIM Seminar Series ke-52 pada Jumat (12/12/2025) yang diselenggakarakan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta dengan tema “Ekososialisme dan Realitas Empiris: Dilema Environmentalalisme di Indonesia.”
Acara yang berlangsung di gedung PPIM, Ciputat Timur, ini membahas pemikiran sosial dari buku “Bacaan Bumi: Pemikiran Ekologis untuk Indonesia.” Yang ditulis Gerry dan temuan hasil penelitian PPIM dalam buku “Dilema Environmentalalisme: Seberapa ‘Hijau’ Masyarakat Indonesia?”. Kedua buku tersebut dapat menjadi referensi dalam membahas mengapa gerakan lingkungan di Indonesia kerap menghadapi dilema antara idealisme ekologis dan realitas sosial masyarakat.
Gerry menekankan bahwa pendekatan ekososialis dapat menjadi kunci untuk memahami akar persoalan tingkat kesadaran ekologis masyarakat Indonesia yang masih berlapis-lapis dan sering kali bertentangan dengan kebutuhan ekonomi sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan ekososialis dapat membawa isu lingkungan kembali ke konteks struktural produksi, distribusi, dan keadilan sosial.
Sedangkan menurut Direktur Riset PPIM, Iim Halimatusa’diyah, sejumlah faktor seperti akses informasi, kebijakan publik, serta budaya konsumsi turut memengaruhi sejauh mana masyarakat bersedia mengadopsi gaya hidup hijau.
Diskusi dipandu oleh Aptiani Nur Jannah, peneliti PPIM, yang memastikan dialog berjalan tajam namun tetap inklusif. Para peserta—yang terdiri dari mahasiswa, peneliti, hingga pegiat lingkungan—terlibat aktif dalam sesi tanya jawab, menunjukkan minat tinggi terhadap isu keadilan ekologis.
Dalam penyelenggaraannya, PPIM menegaskan bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan lembaga untuk memperluas diskursus akademik seputar isu lingkungan di Indonesia. Melalui forum ini, PPIM berharap dapat mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan ekologis yang semakin kompleks.
Acara ditutup menjelang siang dengan penekanan bahwa masa depan environmentalisme Indonesia membutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif—tidak hanya dari sisi kampanye perubahan perilaku, tetapi juga dari sisi transformasi kebijakan dan struktur sosial yang menopang kehidupan masyarakat.



