Interfaith Eco Youth Camp: Anak Muda Lintas Iman Bersatu dalam Aksi Jaga Lingkungan

Bogor, 20 November 2025 – Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta bekerja sama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda menyelenggarakan Interfaith Eco Youth Camp: Merajut Iman, Menjaga Alam. Kegiatan yang merupakan bagian dari program Religious Environmentalism Actions (REACT) ini berlangsung pada 19-22 November 2025 di Talaga Cikeas, Bogor.

Kemah ini diikuti oleh 74 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dari berbagai provinsi dengan latar belakang agama yang beragam, seperti Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, Konghucu, dan aliran kepercayaan Sunda Wiwitan.

Menurut Direktur Eksekutif PPIM, Didin Syafruddin, Ph. D., kegiatan ini bertujuan memupuk semangat generasi muda dari beragam latar belakang agama untuk merawat alam.

Hadir dalam pembukaan, Edwin Arifin, Senior Policy Advisor Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia. Dalam sambutannya, Edwin menekankan, “Kita hidup di bumi yang sama. Kerusakan bumi di belahan dunia mana pun, termasuk Indonesia, adalah tanggung jawab kita bersama.”

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat, Andrie Kustria Wardana, S.STP., M.Si., CRBD, yang mewakili Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi. Dalam kesempatan itu, Andrie menyampaikan amanat Gubernur yang sarat makna tentang arti kemerdekaan, cita-cita pendiri bangsa, serta tantangan pembangunan di masa kini.

Lebih lanjut, ia memperkenalkan kembali nilai-nilai Pancawaluya—Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (benar), Pinter (pintar), Singer (teliti)—sebagai fondasi pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Andrie menegaskan bahwa nilai-nilai luhur ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menjaga kesehatan, menanamkan transparansi dalam pemerintahan, hingga membangun semangat berkompetisi di tingkat global.

Sebelumnya, Andrie juga menyambut baik inisiatif kemah ini dan menekankan pentingnya membangun sinergi antara manusia, alam, dan Tuhan. “Alam akan menjaga kita apabila kita menjaga alam,” ujarnya. Ia pun berpesan kepada para peserta untuk saling berbaur dan merajut kebersamaan, mengingat generasi mudalah penerus dan calon penentu masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebagai puncak kegiatan, para peserta melakukan aksi penanaman pohon bersama untuk memperingati Hari Pohon Sedunia yang jatuh pada 21 November 2025.

Bagikan Cerita Ini, Pilih Platform Anda!